Ragam  

Warga Dusun ngrapah Satu Tahun Sekali Syukuran Bersih Desa Kec. Sukorame,Lamongan

Kopastv.com Bojonegoro – ada hari Minggu Wage pon warga masyarakat Dusun Ngrapah Desa sewor Kec.Sukorame Kab. Lamongan melaksanakan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu dalam rangka sedekah bumi (bersih desa). Masyarakat ikut berpartisipasi dalam rangka kegiatan syukuran tersebut. warga Ngrapah desa Sewor bancaan/syukuran di Keramat/dirumahnya kades Pada hari minggu wage , ada hiburan langen tayub Bertempat di rumah Bapak kades sewor kec.sukorame Kab.lamongan,(30/06/2024)

Kegiatan langen tayub pada hari Minggu wage dimulai siang jam satu bertempat bapak kades dihadiri bapak kepala Desa dan perangkat desa, ketua panitia dan anggotanya langen tayub, babin dari koramil dan babin dari polsek,RT, RW, Linmas dan tokoh masyarakat, agama Sedekah bumi – Bersih Desa pun dilaksanakan dengan pembagian hasil bumi yang sudah diolah maupun belum diolah. Masyarakat , Desa sangat antusiasi mengikuti acara tersebut. Pada minggu wage siang dan malam harinya dipertontonkan pertunjukan Langen Tayub dari ,Waranggono pimpinan bapak Heri Mekar Wijaya Kec. Ngimbang, Lamongan kab. Bojonegoro. Son Sistem Audio ngrapah, kedungadem kec. kedungadem dari sinden/ledek,1.Nyi diah ploso jombang Nyi 2.Maryati dader kabuh, jombang 3.Nyi.Ida kabuh, jombang 4.Nyi tarik jasen kabuh ,Jomban.pramugari pak sukar dari Kec. Sukorame Jatim.

Acara langen tayub tersebut bertempat di dilangsungkan dihadiri bapak kepala Tarno Desa Sewor Kec.Sukorame Kab. bojonegoro Kepala Desa dalam sambutannya mengatakan, “Sedekah bumi,langen tayub ini merupakan suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi,” terangnya.

Untuk informasi upacara ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khususnya di Jawa. Tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa yang menyiratkan symbol penjagaan terhadap kelestarian yang khas bagi masyarakat agraris maupun masyarakat khususnya yang ada di Jawa.

(Patmi/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *