Kopastv.com Bojonegoro – Pada hari Rabu Wage warga masyarakat warga bangle Desa Bangle Kec.Sukorame Kab.Lamongan melaksanakan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu dalam rangka sedekah bumi (bersih desa). Masyarakat ikut berpartisipasi dalam rangka kegiatan syukuran tersebut. warga Dusun Bangle Desa Bangle bancaan/syukuran di Keramat/ Punden Pada hari Rabu Wage , ada hiburan langen tayub Bertempat di rumah Bapak mulyono ( kepala Dusun) Dusun bangle Desa Bangle kec. Sukorame Kab.Lamongan,
Kegiatan langen tayub pada hari Rabu wage dimulai siang jam satu bertempat Kasun Bangle, dihadiri bapak kepala Desa dan perangkat desa, ketua panitia Mulyo kapolsek Suroso dan anggotanya, babinkantmas polsek Muklas dari koramil Pak Heri, salpol PP, RT, RW, Linmas dan tokoh masyarakat, agama Sedekah bumi – Bersih Desa pun dilaksanakan dengan pembagian hasil bumi yang sudah diolah maupun belum diolah.Warga Masyarakat, Desa Bangle, Sukorame kab. lamongan sangat antusiasi mengikuti acara tersebut. Pada Rabu Wage siang dan malam harinya dipertontonkan pertunjukan Langen Tayub dari ,Waranggono bapak Ratno Bluluk kec.Bluluk kab.lamongan heri Wijaya Sistem Audio dari Ngimbang Kab. lamongan dari sinden/ledek, Nyi.katrima dari (Bojonegoro) Nyi. mujiati dari (Bojonegoro), Nyi Dian dari (Jombang)Nyi.Kusnul, dari(Bojonegoro) pramugari pak Jari dari Dradah, dongpren,Lamongan, Jatim. Suting Audio pimpinan Bapak Joko dan Anggota suting pak Ikbal, pak no/dengkek dari desa kedungadem, Bojonegoro
Acara langen tayub tersebut bertempat di dilangsungkan dihadiri bapak kepala Sutawi Desa Bangle Kec.sukorame Kab. Lamongan Kepala Desa dalam sambutannya mengatakan, “Sedekah bumi,langen tayub ini merupakan suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi,” terangnya.
Untuk informasi upacara ini sebenarnya sangat populer di Indonesia, khususnya di Jawa. Tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa yang menyiratkan symbol penjagaan terhadap kelestarian yang khas bagi masyarakat agraris maupun masyarakat khususnya yang ada di Jawa.
(Gik/tim)