Mediasi Terkait Dugaan Permasalahan Dualisme Kepengurusan Pengairan Di Desa Mekar Sari Dusun Geger, Kecamatan Plumpang

Kopastv.com Tuban – Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Mekar Sari Dusun Geger, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang datangi kecamatan untuk hadiri mediasi terkait dugaan permasalahan dualisme kepengurusan pengairan yang ada didesa antara pihak HIPPA Mekar Sari dengan pemerintahan desa. Kamis, (03/10/2024).

Didalam kepengurusan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Mekar Sari yang dipimpin Amin Muarofat muncul kepengurusan baru dengan nama yang sama, dan sedangkan HIPPA yang dipimpin Kepala Dusun (Kadus) pemerintahan desa itu diduga juga memiliki badan hukum yang dimana kepengurusan tersebut menjadi dualisme kepengurusan yang mengatasnamakan HIPPA Mekar Sari yang juga dimiliki Amin.

Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Mekar Sari yang dipimpin amin menyampaikan melalui kuasa hukumnya Agus Suseno, terkait sengketa kepengurusan HIPPA kami meminta bantuan bapak camat asep syaefudin agar masalah ini bisa dimediasi dan terselesaikan.

Namun, dalam mediasi saat ini masih belum ada titik temu karena masih mempertahankan persepsinya masing-masing.

“Terimakasih, Saya juga mengapresiasi saran dari pak camat yang selaku pimpinan tertinggi dikecamatan Plumpang agar masalah ini bisa dimusyawarahkan didesa dalam waktu dekat, jika permasalahan ini tidak ada itikad baik atau diabaikan dari pihak desa maka kami akan ambil upaya hukum”, ujar Agus.

Disisi lain, Asep Saefudin didampingi FORKOPIMCA menyampaikan bahwa permasalahan ini juga sudah mengumpulkan pihak terkait seperti Kepala Desa (KADES) dan yang bersengketa dengan masalah ini yaitu pengurus HIPPA Mekar Sari. Namun, masalah ini juga hasilnya belum ada titik temu.

“Harapan kami masalah ini bisa terselesaikan melalui musdes agar jelas legalitas HIPPA Mekar Sari”, ujar asep.

Saat disinggung awak media terkait dualisme kepengurusan HIPPA Mekar Sari Asep Membenarkan, “Bahwa HIPPA Mekar Sari itu memang ada dan menjadi dualisme HIPPA yang sama-sama memiliki akta notaris dan saya berharap juga bisa terselesaikan di tingkat di musyawarah desa”, tutupnya.

Widardi Selaku Kepala Desa saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp belum memberikan tanggapan dan menyampaikan bahwa masih ziarah.

 

( Red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *