KopasTv.com Mojokerto – Satu bulan menjelang Hari Raya Idul Adha, menjadi berkah bagi para peternak kambing kurban di Kabupaten Mojokerto. Kendati harga kambing kurban saat ini naik Rp 500 ribu per ekor, namun jika dibandingkan tahun lalu, dan di tengah merebaknya virus PMK, peternak optimistis mampu meraup omzet hingga ratusan juta.
Berkah ini salah satunya dirasakan Mieke Ariyanita, 49, warga Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Dia mengungkapkan, dari 100 ekor kambing yang dipelihara, belakangan 30 ekor di antaranya sudah terjual.
Namun, kambing-kambing tersebut oleh pembeli, sejauh ini masih dititipkan dan dirawat dengan baik di kandang kambing milik Mieke. ”Akan dikirim ke pelanggan saat hari Raya Idul Adha nanti,” kata Mieke, Senin (29/5).
Mieke mengaku peningkatan harga jual kambing kurbanselama ini dilatarbelakangi biaya perawatan kambing yang meningkat, di tengah merebaknya kembali virus PMK (penyakit mulut dan kuku) serta LSD (lumpy skin diseses). Sehingga tak sekadar memberi vitamin, para peternak juga menyuntikkan vaksin untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit. Di samping harga pakan yang mahal.
Hal ini yang dinilai menyebabkan harga jual kambing kurban tahun ini naik antara Rp 500 ribu hingga 600 ribu per ekor. Meliputi kambing jenis Jawa, domba, PE (peranakan etawa), Jawa rando, kacang, dan peranakan boer. ”Tetapi, Alhamdulillah, semua kambing di sini sudah divaksin dan dinyatakan sehat. Layak untuk dijadikan hewan kurban,” tandas dia.
Kendati demikian, Mieke yang sejak enam tahun lalu menggeluti peternakan kambing itu, optimistisdi momen hari Raya Kurban mendatang omzet penjualannya tetap menejanjikan. Bahkan, jika 100 ekor kambing miliknya semua laku terjual, omzet yang diraih mampu mencapaiRp 300 juta. Dengan harga jual rata-rata antara Rp 2,5 juta hingga Rp 7 juta per ekor.
”Harga jual itu tergantung jenis, usia dan kondisi kambing,” paparnya. Harga jual kambing termahal milik Mieke adalah jenis PE. Dari ratusan ternak kambing di kandang, kambing tersebut memang dinilai cukup besar dan menjadi buruan orang.
”Pada prinsipnya penjualan kami fleksibel, kalau pembeli mampunya di bawah Rp 2,5 juta nanti jenis dan ukuran kambingnya kita sesuaikan,” tegas Mieke.
Editor “(Agus ipenk / Red)